Pages

Monday, April 20, 2015

Top Security Challenges

1. Keylogger
Keylogger adalah sebuah program yang dibuat untuk merekam pengentrian data melalui keyboard dan memasukanya ke dalam log (catatan). Tapi seiring berkembang versi dan tipenya, kini keylogger pun bisa merekam aktifitas mouse, clipboard,web browser dan visual surveillance (gambar hasil capture otomatis layar monitor). Keylogger terbagi dalam dua jenis, yaitu jenis hardware dan software. Tentunya jenis software lebih praktis digunakan dan pula lebih aman. Keylogger awalnya digunakan untuk keperluan positif, seperti memonitori aktifitas-aktifitas pekerja atau anak yang menggunakan komputer.

2. Phishing
Phishing adalah suatu bentuk penipuan yang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi peka, seperti kata sandi dan kartu kredit, dengan menyamar sebagai orang atau bisnis yang tepercaya dalam sebuah komunikasi elektronik resmi, seperti surat elektronik atau pesan instan. Istilah phishing dalam bahasa Inggris berasal dari kata fishing ('memancing'), dalam hal ini berarti memancing informasi keuangan dan kata sandi pengguna.

3. Cyber Espionage
Cyber espionage adalah kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data-data pentingnya tersimpan dalam suatu sistem komputerisasi.

What Does A Hacker Do?

1. Reconnaissance
Pada tahapan ini, seorang hacker dalam mengumpulkan data sebanyak banyaknya tentang target. Reconnaissance dibagi menjadi 2, yaitu active reconnaissance dan passive reconnaissance. Active reconnaissance adalah pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung atau berhubungan langsung dengan target, sedangkan passive reconnaissance adalah menggunakan media informasi seperti berita, internet, dll.

2. Scanning
Dalam tahap ini, hacker akan mencari kelemahan pada target. Metode ini biasanya menggunakan berbagai tools, namun tidak menutup kemungkinan metode ini dilakukan dengan cara manual.

3. Gaining Access
Tahapan ini adalah saat hacker akan melakukan penentrasi ke dalam komputer target. Tentunya ini dilakukan setelah mendapatkan informasi kelemahan pada target pada tahap scanning.

4. Maintaining Access
Setelah mendapatkan akses ke komputer target, biasanya hacker ingin tetap menguasai komputer target dengan menanam backdoor, rootkit, trojan, dan lain sebagainya untuk tetap mempertahankan kontrolnya pada target.

5. Clearing Tracks
Pada tahap ini, seorang hacker menghapus jejaknya sehingga aktivitasnya tidak diketahui dan juga keberadaannya tidak dapat dilacak dengan mudah. Salah satu yang harus dilakukan untuk menghapus jejak adalah dengan menghapus log file.

Proses Pengiriman Paket Data pada Jaringan Komputer

Proses Dalam Satu Jaringan

1. PC A melakukan proses Ping. Proses Ping membuat sebuah pesan ICMP berupa Echo Request. Perangkat memberikan alamat IP asal. Perangkat memberikan TTL (Time to Live) pada packet header. Alamat IP tujuan berada dalam subnet yang sama. Perangkat mengkonfigurasi next-hop yang menuju alamat tujuan. Proses ARP mencari alamat IP tujuan pada tabel ARP. Alamat IP tujuan tidak ada pada tabel ARP. Proses ARP mencoba mengirimkan sebuah permintaan ARP untuk alamat IP tersebut dan menunda pengiriman paket data.

2. Switch menerima frame. Alamat MAC dari pengirim tidak terdapat pada tabel MAC. Switch menambahkan alamat MAC tersebut pada tabel MAC. Switch melakukan broadcast untuk alamat MAC tujuan. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Frame tersebut adalah frame ARP. Proses ARP memproses frame tersebut dan di broadcast ke seluruh port yang ada.

3. PC B menerima frame. Alamat MAC tujuan sesuai dengan alamat MAC pada port penerima. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Frame tersebut adalah frame ARP yang berisi permintaan. Pada target permintaan ARP, alamat IPya sesuai dengan alamat IP di port penerima. Proses ARP melakukan perbaruan data pada tabel ARP. Proses ARP membalas dengan alamat MAC dari port penerima. Perangkat memaketkan PDU dan mengirimkannya kembali pada Switch.

4. Switch menerima frame. Alamat MAC asal tidak terdapat pada tabel MAC. Switch menambahkan alamat MAC tersebut pada tabel MAC. Switch mencari alamat MAC tujuan pada tabel MAC dan meneruskan pengiriman frame.

5. PC A menerima frame. Alamat MAC tujuan sesuai dengan alamat MAC pada port penerima. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Frame tersebut adalah frame ARP yang berisi balasan. Proses ARP memperbarui tabel ARP dari informasi yang diterima dan mengirimkan paket data yang tertunda karena menunggu balasan ARP.

6. Switch menerima frame. Switch menemukan alamat asal MAC pada tabel MAC. Switch mencari alamat MAC tujuan pada tabel MAC. Switch meneruskan pengiriman frame.

7. PC B menerima frame. Alamat MAC tujuan sesuai dengan alamat MAC pada port penerima. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Alamat IP tujuan paket yang dikirim sesuai dengan alamat IP perangkat. Paket yang diterima adalah paket ICMP. Proses ICMP menerima pesan Echo Request. Kemudian proses ICMP membalas Echo Request dengan Echo Reply. Proses ICMP mengirim Echo Reply tersebut. Alamat IP tujuan berada pada subnet yang sama. Kemudian perangkat mencari alamat IP tujuan pada tabel ARP dan mencari alamat MAC tujuan pada tabel MAC. Perangkat memaketkan PDU dan mengirimkannya kembali ke Switch.

8. Switch menerima frame. Alamat MAC asal ditemukan pada tabel MAC. Switch mencari alamat MAC tujuan dan meneruskan pengiriman frame.

9. PC A menerima frame. Alamat MAC tujuan sama dengan alamat MAC pada port penerima. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Alamat IP tujuan sama dengan alamat IP pada perangkat. Perangkat membuka paket. Paket tersebut adalah paket ICMP. Proses ICMP menerima pesan Echo Reply. Proses Ping menerima pesan Echo Reply.

Proses Ke Luar Jaringan

1. PC A melakukan proses Ping. Proses Ping membuat sebuah pesan ICMP berupa Echo Request. Perangkat memberikan alamat IP asal. Perangkat memberikan TTL (Time to Live) pada packet header. Alamat IP tujuan berada dalam subnet yang berbeda. Alamat gateway ditetapkan. Perangkat mengkonfigurasi next-hop yang menuju alamat gateway tujuan. Proses ARP mencari alamat IP tujuan pada tabel ARP. Alamat IP tujuan tidak ada pada tabel ARP. Proses ARP mencoba mengirimkan sebuah permintaan ARP untuk alamat IP tersebut dan menunda pengiriman paket data.

2. Switch menerima frame. Alamat MAC dari pengirim tidak terdapat pada tabel MAC. Switch menambahkan alamat MAC tersebut pada tabel MAC. Switch melakukan broadcast untuk alamat MAC tujuan. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Frame tersebut adalah frame ARP. Proses ARP memproses frame tersebut dan di broadcast ke seluruh port yang ada.

3. Router menerima frame. Alamat MAC tujuan sesuai dengan alamat MAC pada port penerima. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Frame tersebut adalah frame ARP yang berisi permintaan. Pada target permintaan ARP, alamat IPya sesuai dengan alamat IP di port penerima. Proses ARP melakukan perbaruan data pada tabel ARP. Proses ARP membalas dengan alamat MAC dari port penerima. Perangkat memaketkan PDU dan mengirimkannya kembali pada Switch.

4. Switch menerima frame. Alamat MAC asal tidak terdapat pada tabel MAC. Switch menambahkan alamat MAC tersebut pada tabel MAC. Switch mencari alamat MAC tujuan pada tabel MAC dan meneruskan pengiriman frame.

5. PC A menerima frame. Alamat MAC tujuan sesuai dengan alamat MAC pada port penerima. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Frame tersebut adalah frame ARP yang berisi balasan. Proses ARP memperbarui tabel ARP dari informasi yang diterima dan mengirimkan paket data yang tertunda karena menunggu balasan ARP.

6. Switch menerima frame. Switch menemukan alamat asal MAC pada tabel MAC. Switch mencari alamat MAC tujuan pada tabel MAC. Switch meneruskan pengiriman frame.

7. Router menerima frame. Alamat MAC tujuan sesuai dengan alamat MAC pada port penerima. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Router mencari alamat IP tujuan pada tabel routing. Router menemukan alamat IP tujuan. Jaringan tujuan langsung terkoneksi dengan router. Router menetapkan tujuan sebagai next-hop. Router menghilangkan TTL (Time to Live) pada paket. Alamat IP pada next-hop adalah unicast. Proses ARP mencari alamat IP tersebut pada tabel ARP. Alamat IP untuk next-hop tidak terdapat pada tabel ARP. Proses ARP mencoba untuk mengirim sebuah permintaan ARP untuk alamat IP tersebut dan membuang paket yang dibawa.

8. Switch menerima frame. Alamat MAC asal tidak terdapat pada tabel MAC. Switch menambahkan alamat MAC tersebut pada tabel MAC. Switch mencari alamat MAC tujuan pada tabel MAC dan meneruskan pengiriman frame dengan membroadcast ke seluruh port yang ada.

9. PC C menerima frame. Alamat MAC tujuan sesuai dengan alamat MAC pada port penerima. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Frame tersebut adalah frame ARP yang berisi permintaan. Pada target permintaan ARP, alamat IPya sesuai dengan alamat IP di port penerima. Proses ARP melakukan perbaruan data pada tabel ARP. Proses ARP membalas dengan alamat MAC dari port penerima. Perangkat memaketkan PDU dan mengirimkannya kembali pada Switch.

10. Switch menerima frame. Alamat MAC asal tidak terdapat pada tabel MAC. Switch menambahkan alamat MAC tersebut pada tabel MAC. Switch mencari alamat MAC tujuan pada tabel MAC dan meneruskan pengiriman frame.

11. Router menerima frame. Alamat MAC tujuan sesuai dengan alamat MAC pada port penerima. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Frame tersebut adalah frame ARP yang berisi balasan. Proses ARP memperbarui tabel ARP dari informasi yang diterima.

12. PC A melakukan proses Ping. Proses Ping membuat sebuah pesan ICMP berupa Echo Request. Perangkat memberikan alamat IP asal. Perangkat memberikan TTL (Time to Live) pada packet header. Alamat IP tujuan berada dalam subnet yang berbeda. Alamat gateway ditetapkan. Perangkat mengkonfigurasi next-hop yang menuju alamat gateway tujuan. Proses ARP mencari alamat IP tujuan pada tabel ARP. Alamat IP tujuan ada pada tabel ARP. Perangkat memaketkan PDU pada frame Ethernet.

13. Switch menerima frame. Alamat MAC dari pengirim tidak terdapat pada tabel MAC. Switch menambahkan alamat MAC tersebut pada tabel MAC. Switch mencari alamat MAC tujuan pada tabel MAC dan meneruskan pengiriman frame.

14. Router menerima frame. Alamat MAC tujuan sesuai dengan alamat MAC pada port penerima. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Router mencari alamat IP tujuan pada tabel routing. Router menemukan alamat IP tujuan. Jaringan tujuan langsung terkoneksi dengan router. Router menetapkan tujuan sebagai next-hop. Router menghilangkan TTL (Time to Live) pada paket. Proses ARP mencari alamat IP tersebut pada tabel ARP. Alamat IP untuk next-hop ada pada tabel ARP. Perangkat memaketkan PDU ke frame Ethernet dan meneruskannya.

15. Switch menerima frame. Alamat MAC asal ditemukan pada tabel MAC. Switch mencari alamat MAC tujuan. Switch tidak menemukan alamat MAC tujuan pada tabel MAC dan mencari ke semua port yang ada.

16. PC C menerima frame. Alamat MAC tujuan sesuai dengan alamat MAC pada port penerima. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Alamat IP tujuan paket yang dikirim sesuai dengan alamat IP perangkat. Paket yang diterima adalah paket ICMP. Proses ICMP menerima pesan Echo Request. Kemudian proses ICMP membalas Echo Request dengan Echo Reply. Proses ICMP mengirim Echo Reply tersebut. Alamat IP tujuan tidak berada pada subnet yang sama. Perangkat mengkonfigurasi next-hop yang menuju alamat gateway tujuan. Proses ARP mencari alamat IP tujuan pada tabel ARP. Alamat IP tujuan ada pada tabel ARP. Perangkat memaketkan PDU pada frame Ethernet dan mengirimkannya.

17. Switch menerima frame. Alamat MAC dari pengirim tidak terdapat pada tabel MAC. Switch menambahkan alamat MAC tersebut pada tabel MAC. Switch mencari alamat MAC tujuan pada tabel MAC dan meneruskan pengiriman frame.

18. Router menerima frame. Alamat MAC tujuan sesuai dengan alamat MAC pada port penerima. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Router mencari alamat IP tujuan pada tabel routing. Router menemukan alamat IP tujuan. Jaringan tujuan langsung terkoneksi dengan router. Router menetapkan tujuan sebagai next-hop. Router menghilangkan TTL (Time to Live) pada paket. Proses ARP mencari alamat IP tersebut pada tabel ARP. Alamat IP untuk next-hop ada pada tabel ARP. Perangkat memaketkan PDU ke frame Ethernet dan meneruskannya.

19. Switch menerima frame. Alamat MAC asal ditemukan pada tabel MAC. Switch mencari alamat MAC tujuan dan meneruskan pengiriman frame.

20. PC A menerima frame. Alamat MAC tujuan sama dengan alamat MAC pada port penerima. Perangkat membuka PDU dari frame Ethernet. Alamat IP tujuan sama dengan alamat IP pada perangkat. Perangkat membuka paket. Paket tersebut adalah paket ICMP. Proses ICMP menerima pesan Echo Reply. Proses Ping menerima pesan Echo Reply.